Life Soundtrack

Setiap orang pasti mempunyai lagu favorit. Baik secara sadar atau tidak, lagu-lagu tersebut selalu ada dalam playlist komputer, laptop, MP3 player, telepon cerdas, tablet, atau gadget apapun yang dimiliki. Saya pun demikian. Dari sekian ratus album musik yang saya miliki, namun lagu-lagu tersebut entah kenapa selalu saya klik, dan hukumnya seperti menjadi wajib dengar.

Bagi saya musik bukan saja teman ketika belajar, bekerja, bersantai, ataupun ketika dalam perjalanan, dan bukan hanya bagian dari seni terindah yang ada di semesta, namun juga sebagai tanda kenangan. Misal, ketika saya mendengar lagu Garuda Pancasila, maka yang ada dalam ingatan dan perasaan saya adalah sebuah fragmen televisi pertama di Indonesia yaitu TVRI, yang saya tonton setiap jam 19.30, ketika saya SD. Dan saya bernyanyi sekeras-kerasnya bersama adik laki-laki saya sambil loncat-loncat di sofa ruang keluarga. Kadangkala kami, saya dan adik, bertengkar gara-gara rebutan menyanyikan Garuda Pancasila. Hingga kami bersepakat setiap hari Senin adalah giliran saya yang menyanyi, Selasa giliran adik saya, Rabu giliran saya, Kamis adik saya, begitu seterusnya berselang-seling. Hanya hari Minggu kami akan bernyanyi secara bersama-sama.

Dalam menyukai sebuah lagu, saya kadang menyukai liriknya. Persoalan enak atau tidak lagunya itu nomor dua. Kadang, saya hanya menyukai lagunya, tidak peduli apakah liriknya bagus atau tidak. Kadang juga awalnya saya tidak menyukai baik lirik dan lagunya, tapi karena lagu tersebut  mempunyai kenangan dan makna dalam kejadian tertentu, saya jadi menyukainya.

Bagi saya, lagu adalah penanda memori dan lorong waktu.


Nah, berikut ini adalah lagu-lagu yang saya sebut sebagai soundtrack hidup saya. :D



1. El Pueblo Unido 

Ini adalah lagu perjuangan rakyat Amerika Latin. Kalau dalam bahasa Inggris artinya The People United. Atau lebih lengkapnya El Pueblo Unido, Jamás Será Vencido, yang berarti "rakyat bersatu tak bisa dikalahkan" Buat saya, lagu ini menjadi semacam dopping. Semacam penyemangat. Ketika masih mahasiswa, zaman masih suka di jalanan, ini lagu adalah lagu yang wajib didengar ketika pagi hari. Tandanya, bahwa hidup bukan hanya untuk pergi ke kampus dan nongkrong di kantin doang. Tapi juga untuk belajar dan berjuang. Nah, ketika sudah lulus dan bekerja lagu ini juga mampu mensugesti saya memiliki jiwa dan semangat yang muda.



http://www.youtube.com/watch?v=BW5NaU375Ak&list=RDBW5NaU375Ak


2. Unintended – Muse

Lagu ini dari album Absolution Muse yang dirilis tahun 2002. Tapi, sumpah deh, saya mendengar untuk pertama kalinya tahun 2006, waktu pindah dari Bandung ke Yogyakarta. Waktu itu, seorang teman yang penggemar berat Muse menyetelnya di Winamp. Pertama kali mendengarnya, langsung ‘nembak’ di hati. Ketika hati lagi senang tiba-tiba langsung jadi melow. Saya merasa bahwa ada seseorang yang pernah singgah di hati saya, namun saya tidak bisa memilikinya. Kasiann banget sih gw. 

You could be my uninteded/ Choise to live my life extended/You could be the one I’ll always love.’ Huaaaa... hiks..hiks...




3. If – Bread

Lagu lawas ini, lagunya ayah saya. Forever, everlasting love song. Saya menyukainya sejak saya kelas 1 SD. Ibarat sebuah rumah, dengan mendengarnya, saya ibarat pulang. Rasa nyaman dan damai.

https://www.youtube.com/watch?v=GzgBULcFaLw




4.  No Surprised –Radiohead

Dulu ada yang bilang sama saya. Kalau patah hati kamu dilarang mendengar Radiohead dan The Doors. Dijamin kamu akan ngiprit sampai OD, lalu mati terkapar. Hahaha... saya menyukai Radiohead sejak SMA, sejak lagu Creep hits. Tapi lagu ini yang paling saya suka. Coba simak deh liriknya. Jenius. Multitafsir. Liriknya bisa soal patah hati karena cinta, atau patah hati karena kecewa dengan pemerintah yang tidak becus mengurus negara dan rakyatnya. Tentang seorang pekerja (buruh) yang desperate dengan nasibnya karena berupah rendah, sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.






5. Genjer-Genjer - Lilis Surjani/Bing Slamet

Apa yang ada dalam benakmu ketika saya mencantumkan lagu ini sebagai soundtrack saya? 


https://www.youtube.com/watch?v=JDftQ6z6T98





6.  The Blowers Daughter – Damien Rice


so it is, he has
shorter story
no love, no glory
no heroes in her sky

Hmmm... bisa nebak. Melow lagi deh. Hahaha... iyalah. Lagu ini soundtrack-nya film Closer. Yang dimainkan sama Julia Robert dan si cantik Natalie Portman. Film-nya jangan ditanya, oke banget. Naskahnya bagus. Karekter tokohnya juga kuat. Dan aku paling suka adegan openingnya. ‘Hallo stranger’, ketika adegan di rumah sakit, sama ketika adegan chatting.

Selain sedih, lagu ini juga enaaakk banget didengar kalau lagi jatuh cinta. Bisa senyum-senyum sendiri kamu, layaknya orang bodoh akibat cinta. Apalagi kalau lagi patah hati. Beugh, pasti ngunci diri di kamar, tengkurap di kasur, dengan muka tertutup bantal. Sesengrukan sampai kering air mata.

https://www.youtube.com/watch?v=5YXVMCHG-Nk




7. Terbunuh Sepi - Slank


Lagu ini, memiliki makna terdalam bagi hidup saya. Suatu ketika ada seseorang yang ketika itu dekat dengan saya. Malam-malam, dia mengirim lagu ini untuk saya. Ketika saya bilang padanya bahwa saya akan menjadi orang paling kesepian di dunia jika hidup tanpanya. Besok siangnya saya mendapat kabar kalau dia masuk rumah sakit. Koma hampir seminggu. Dan ini adalah lagu terakhir yang dia berikan untuk saya semasa hidupnya.

https://www.youtube.com/watch?v=hBf5dgfzLnk



8. Don’t Speak – No Doubt

Menurut saya ini adalah lagu patah hati. Baik itu patah hati karena putus dari pacar atau sedih sekaligus kecewa yang mendalam kepada kawan dekat. Kawan yang sebelumnya akrab, susah dan senang bersama-sama, kemudian harus berpisah. Saya pernah merasakan keduanya. Patah hati karena putus cinta dan 'berpisah' dengan kawan. Keduanya memiliki rasa sakit yang sama.

Ini juga bisa menjadi lagu marah-marah. Setiap nyalain Winamp, harus ada lagu ini. Pasti ikut nyanyi sambil teriak-teriak dan marah-marah. Padahal nggak tau marahnya sama siapa. Tapi enak lho, plong rasanya. Seperti habis melampiaskan kekesalan. Cobain deh. Selamat mencaci maki!


https://www.youtube.com/watch?v=TR3Vdo5etCQ



9. People Are Stranger – The Doors

The Doors adalah band paling favorit saya. Semua lagunya saya suka. Soal lirik jangan ditanya. Ya pasti bagus-baguslah. Tapi dari semua lagu The Doors, People Are Stranger yang paling saya suka. Setiap dengar lagu ini, saya merasa ada di suatu perjalanan. Baik itu beneran sedang dalam perjalanan atau cuma diam aja di kamar. Baik itu perjalanan jauh atau cuma naik Damri aja dari Bandung-Jatinangor kayak jaman kuliah. Tapi, lagu ini bisa membuat saya menjadi perempuan kuat dan mandiri. Bahwa, hidup sendirian tanpa harus punya pasangan, semuanya akan baik-baik saja. Toh, yang paling penting dari makna kehidupan adalah, kita sebagai manusia harus bisa berguna untuk bangsa dan negara, juga kehidupan sosial bermasyarakat. Iya, gak?





10. Across The Universe - The Beatles


Saya boleh gak bilang: "Kalau dengar lagu ini kamu tak perlu melakukan sembahyang lagi"? Karena lagu ini bagi saya sudah religius. Lagu ini menjadi semacam obat untuk menstabilkan emosi. Jadi, kalau aku marah-marah tingkat dewa, dengar lagu ini saja, maka emosi saya akan menurun. Selain The Beatles, versi Jim Struggle, Rufus Wainright, Fiona Apple dan Scorpions juga oke




Dari deretan lagu-lagu di atas, People Are Stranger dan Across The Universe saya setting menjadi nada dering ponsel saya.

Sekarang, giliran kamu me-list lagu mana saja yang menjadi soundtrack hidup kamu. :)

No comments: