
Zeta membantu dengan memasukkan jagung, labu siam, dan kacang panjang satu persatu ke dalam panci yang berisi air mendidih. Berkali-kali aku harus berkata, “Hati-hati ya, panas”. Dan Zeta selalu menjawabnya, “Iyalah. Aku kan udah gede.”
Zeta kemudian menghentikan memasukan sayuran ke dalam panci, karena dia tertarik dengan pekerjaan yang saya lakukan: memotong tempe dan mencelupnya ke dalam air garam. “Aku aja. Aku aja, ya.” Dengan semangat, Zeta mencelupkan tempe yang sudah diiris tadi, lalu meremas-remasnya, hingga ada beberapa potong tempe yang hancur. -___-